Night Bus, sebuah film
drama yang berbeda, hadir mewarnai kancah perfilman Indonesia. Berkisah tentang
perjalanan Bis Babad mengangkut beberapa penumpang menuju Sampar, dalam keadaan
konflik berkepanjangan. Sebuah premis yang menarik karena jarang diangkat.
Berawal dari sebuah cerita pendek, lalu menjelma menjadi film panjang. Night
Bus tayang serentak sejak 6 April 2017. Namun umur tayang di bioskop reguler,
tidaklah lama. Walaupun begitu, Night Bus mendapatkan apresiasi termasuk
mendapatkan Piala Citra Film Terbaik 2017, untuk itulah Night Bus diputar
kembali di beberapa bioskop jaringan XXI. Lalu sebagus apa Night Bus sehingga
bisa meraih penghargaan bergensi, FFI tersebut?
|POSTER & TRAILER| Diapit oleh dua kaki yang siap menanti
kedatangan Bis Babad, pertanda sebentar lagi akan ada “pemeriksaan” oleh pihak
tertentu. Penumpang bis yang tenang, kembali bergejolak, membayangkan (lagi),
apa yang akan terjadi dengan mereka. Itulah penggambaran dalam poster Night Bus
yang sederhana, namun bermakna dalam. Perasaan yang didapat penonton sepanjang
film, dipadatkan untuk menjadi sebuah definisi sederhana yang dituangkan dalam
poster.
|CERITA| Night Bus memulai cerita dari terminal bis keberankatan,
hingga terminal bis di Sampar, atau kota tujuan. Jadi bisa kita sebut, Night
Bus sebagai road movie. Roda cerita berputar sepanjang perjalanan bis babad
ini. Road movie haruslah memiliki treatment yang menarik, agar penonton tidak
bosan, dan Night Bus berhasil menjawab tantangan tersebut. Teror yang tak kunjung
usai. Keterlibatan banyak pihak, banyak politik atau kepentingan. Semuanya
berhasil di racik dalam script yang apik dan penyutradaraan yang rapih.
Penonton seolah-olah dibawa bis babad ini, dan ikut merasakan perjalanan
ditengah konflik.
|VISUAL| Untuk urusan pengambilan gambar, film ini asyik banget.
Gambarnya dinamis, dan bikin penonton betah untuk terus melihat gambarnya yang
cantik. Ditambah artistik yang ‘kotor’, menambah kecantikan film ini. Untuk
urusan visual efffect, memang masih ada kekurangan. Tapi sedikit banyak, itu
tak terlalu berpengaruh terhadap feel atau cara bercerita Night Bus itu
sendiri.
|AUDIO| Buat dialog gak perlu ditanya, karena bagus. Nah untuk musik
ilustrasi dan foleynya, asik! Musik yang memacu emosi penonton untuk naik-turun,
hingga foley yang cukup detail, membuat penonton merasakan sensasi menonton
film yang lebih nyata.
|ACTING| Sepanjang film, disuguhi oleh jajaran aktor yang gak lagi
akting. Semuanya terasa nyata! Ketakutan, kesabaran, kemarahan, merasa
terancam, semuanya terasa mengalir dengan baik seiring berjalannya cerita.
|KESIMPULAN| Night Bus memang pantas mendapat Piala Citra Film
Terbaik FFI 2017. Cerita yang kuat, tidak bertele-tele dan masih memberikan
celah untuk penonton bermajinasi dengan ceritanya. Kekuatan artistik, dan
teknis yang cantik, termasuk akting yang luar biasa. Night Bus menjadi sajian
yang komplit sebagai sebuah film. #BanggaFilmIndonesia
0 komentar:
Post a comment