Film 2014, fenomena sebuah film yang berganti waktu tayang cukup lama, hingga tak terdengar kabarnya, padahal sudah banyak yang menantikannya. Dulu sempat akan diputar di Bulan Agustus 2013, namun ternyata 2014 bekelana di festival, dan berhasil menjadi film yang resmi diputar di Osaka Asian Film Festival 2013. Dan saatnya diputar serentak di bioskop di Indonesia di 26 Februari 2015. Lalu apakah Film 2014 bisa "menyentuh" penonton Indonesia?
|POSTER & TRAILER| Ada beberapa versi poster yang di muncul di beberapa media. Setiap poster, punya khasnya masing-masing dan menarik semua. Untuk poster officialnya sendiri, menggunakan gabungan potret beberapa tokoh utama dengan efek-efek sederhana yang membuat greget. Semua tokoh berpose sesuai dengan karakternya masing-masing, nice and cool!
|CERITA| Film 2014 bertemakan drama politik yang diberi bumbu action dan cinta. Dikemas dengan konsep yang sangat apik dan di eksekusi dengan sangat baik. Benar-benar bisa membuat penonton terpaku dengan layar sampai-sampai bisa membuat jantung berdetak cepat selama film berlangsung. Entah karena actionnya yang koreonya yang indah, intrik-intrik cerita film yang bikin penasaran parah, atau karena banyak dialog yang cerdas, yang juga menjadi edukasi politik yang baik.
Penggambaran ceritanya dibawakan secara pintar dan indah. Tentang politik, intrik didalamnya, korupsi, hukum, peradilan, dan semua itu terasa dekat dengan kita. Walaupun
|VISUAL| Gak perlu diraguin lagi seputar pengambilan gambar, karena sudah ditangani dengan baik oleh Faozan Rizal yang keren abis. Editingnya juga keren, ada efek-efeknya yang bikin tegang, seperti potret-potret itu. Penggunaan green screen di bagian awal juga cukup halus. Cuma sayang, sepanjang film terlihat noisenya.
|ACTING| Rizky Nazar yang berperan sebagai Ricky Bagaskoro, anak dari calon presiden, yang merupakan pemeran utama di Film 2014. Dia bermain dengan cerdik, bisa menyesuaikan situasi yang berubah-ubah dalam film. Sosok siswa SMA yang ngerti tentang politik, tapi gak terlihat sok tau, karena ayahnya juga seorang politisi.
Ray Sahetapi, menjadi Bagas Notolegowo, seorang calon presiden idaman rakyat yang harus menelan pahitnya intrik politik yang berada disekelilingnya. Om Ray terlihat sangat pas memerankannya dan keren banget. Dia juga merupakan tokoh central yang membawa ruh dari film ini, dan dia bisa membuat film ini menjadi harum.
Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan, pasangan artis ini menjadi musuh dan berantem dengan koreografi yang amazing. Atiqah sebagai Iptu Astri, sedangnya Rio sebagai Satria. Mereka berdua memang aktor dan aktris yang selalu memberikan sentuhan berbeda di setiap film yang mereka perankan, dan selalu menakjubkan.
|KESIMPULAN| Siapa di atas Presiden? Ketika isu politik, korupsi, dan kekuasaan diracik menjadi sebuah drama action yang keren abisss, itulah Film 2014. Apalagi ketika kamu tinggal di Indonesia, dan sudah melewati masa pemilu yang cukup panas di tahun lalu, kamu akan punya kedekatan dengan film ini, walaupun film ini memang fiksi. Duet Produksi Mahaka Pictures & Dapur Film lewat karya duet Sutradara Hanung Bramantyo & Rahabi Mandra, memang gak perlu diragukan lagi kualitasnya. Memang gak perlu ragu juga untuk segera nonton salah satu film terbaik karya Sutradara Hanung Bramantyo ini. #BanggaFilmIndonesia
Udah nonton film ini dan memang asli kerennnn! :D
ReplyDeleteAku selama nonton Film 2014, jantung deg2an terus, nungguin aksi seru selanjutnya.
DeleteMakasih Selvia udah #BanggaFilmIndonesia ;-)